Senin, 15 Juni 2015

BENCANA ALAM AKIBAT GUNUNG MELETUS

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam,  faktor nonalam dan faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,  kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sedangkan bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gejala alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (Anonim, tanpa tahun-a).
Salah satunya adalah gejala alam seperti letusan gunung merapi terjadi karena aktifitas magma di dalam perut bumi dan biasanya terjadi dengan disertai gempa. Kita hanya dapat memprediksi terjadinya letusan gunung berapi. Letusan gunung berapi tentu menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan seperti berikut. Abu bulkanik dan awan panas yang mengancam keselamatan jiwa makhluk hidup, aliran lahar atau lava panas dapat menghanguskan apapun yang dilalulinya serta mendangkalkan sungai, Apabila disertai hujan, kemungkinan banjir pun tidak dapat dihindari, setelah dingin, bekas aliran lava ini akan membeku dan membatu, diaman tentu tidak dapat kembali diolah menjadi lahan pertanian yang maksimal, roboh atau musnahnya bangunan , jalan, jembatan dan sebagainya, akibat aliran lava panas dan atau akibat gempa vulkanik yang menyertainya (Anonim, tanpa tahun-b).
Terjadinya letusan gunung berapi dapat terjadi Tsunami yang di karenakan gempa di dasar laut dan kejadian tersebut akan merusak wilayah di sekitar pantai. Tanda- tanda gunung berapi seperti gempa bumi tersebut dapat menyebabkan pemukiman di lereng gunung berapi merasakan getaran dan jika getaran gempa tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar kemungkinan sangat besar dapat meratakan pemukiman di lereng gunung berapi.
Oleh karena itu, masyarakat di sekitar lereng gunung berapi harus memiliki antisipasi seperti halnya memiliki tanah lapang di sekitar rumahnya agar jika sewaktu- waktu terjadi gempa bumi akibat gunung berapi dapat menyelamatkan diri dan tidak akan menyebabkan korban jiwa. Selain itu, warga daerah lereng juga harus memiliki rumah anti gempa atau membangun pondasi rumah yang kuat dan dengan itungan yang sesuai agar tidak menyebabkan kerugian yang besar.



DAFTAR PUSTAKA





TUGAS MAKALAH TEKNIK KOMUNIKASI
 Terjadinya Tanah Longsor Di Lereng Pegunungan

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Komunikasi






Description: Description: Description: E:\BAB3\LOGO UNDIP\Undipku.jpg

 






Disusun oleh :
PULUNG PURBANINGTYAS
21040114140125
KELAS A






PROGRAM STUDI S1
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015


PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Penyebab utama tanah longsor adalah gravitasi bumi yang mempengaruhi lereng curam, yang di sebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penahan. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi kondisi material itu sendiri, sedangkan faktor penahan adalah faktor yang menyebabkan material tersebut bergerak. Tanah longsor dapat terjadi apabila gaya pendorong lebih besar daripada gaya penahannya. Gaya penahan ini biasanya di pengaruhi oleh kepadatan tanah dan kekuatan batuan di wilayah lereng tersebut. Jika semakin padat tanah dan batuan semakin kuat, kemungkinan terjadi tanah longsor sangat kecil. Faktor-faktor yang menebabkan tanah longsor adalah akibat erosi tanah, gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar, letusan gunung berapi, getaran-getaran yang sering terjadi akibat kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh manusia, berat berlebih yang melintas di atas tanah tersebut.
Jenis tanah tersebut sangat sering di jumpai di Indonesia karena hasil letusan gunung berapi. Tanah di Indonesia berkomposisi sebagian besar berupa lempung dengan kadar pasir yang sedikit, hal tersebut sering di jumpai di daerah perbukitan. Perbukitan atau pegunungan dengan kemiringan sedang hingga terjal sangat berpotensi terjadinya tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak terdapat tanaman yang berakar kuat dan dalam maka daerah tersebut sangat rawan terjadi bencana tanah longsor.

B.      Rumusan Masalah
a.      Faktor penyebab tanah longsor
b.      Cara penanggulangan tanah longsor

C.      Tujuan Penulisan
a.      Menjelaskan dampak terjadinya bencana alam tanah longsor
b.      Menjelaskan cara menanggulangi bencana tanah longsor
c.       Memberikan contoh kondisi tanah yang rawan bencana tanah longsor




PEMBAHASAN
A.     Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan peristiwa terjadinya pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah, yang terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Tanah longsor umumnya terjadi dikawasan pegunungan. Tanah longsor dapat juga di sebut Landslide yang di artikan sebagai perpindahan material pembentuk lereng yang berupa batuan, bahan rombakan, tanah atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam tanah dan menambah bobot tanah jika air tersebut menembus hingga tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan pelapukan tanah di atasnya akan bergerak mengikuti lereng maupun keluar lereng.

B.     Faktor Penyebab Tanah Longsor
1.       Hujan:
Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.
2.       Lereng terjal:
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
3.      Tanah yang kurang padat dan tebal:
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
4.      Batuan yang kurang kuat:
Batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan.
5.      Getaran:
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan.
6.      Pengikisan/erosi:
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.

C.      Penanggulangan dan Mencegah Terjadinya Tanah Longsor
Cara mencegah:
a.      Pemetaan: Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam agar terhindar dari bencana.
b.      Pemeriksaan: Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.
c.       Pemantauan: Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
d.      Sosialisasi: Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya.
e.      Pemeriksaan bencana longsor: Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi bencana dan tata cara penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.
Cara Mengantisipasi:
a.      Mengetahui dan menghindari kawasan rawan bencana tanah longsor.
b.      Memahami tindakan pasca bencana tanah longsor.
c.       Tidak mengalian tanah di sekita tebing yang terjal.
d.      Tidak mendirikan bangunan di daerah tebing yang terjal
e.      Segera mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi bencana.
f.        Segera lapor ke pada aparat desa jika terjadi bencana tanah longsor.

D.     Tanah Rawan Tanah Longsor di Jawa
a.      Daerah di DIY dan Jawa Tengah:
Jepara, Pati, Rembang, Semarang, Karanganyar, Klaten, Salatiga, Wonogiri, Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo, Boyolali, Magelang, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, wonosobo, Pekalongan, Purbalingga, Cilacap, dan Purwokerto.
b.      Sedangkan daerah di Jawa Timur:
Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep.


KESIMPULAN
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut. Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, tanpa nama tahun. Dalam http://dilihatya.com/1621/pengertian-tanah-longsor-
menurut-para-ahli. Diunduh pada 25 Mei 2015
Anonim, tanpa nama tahun. Dalam http://www.scribd.com/doc/141995425/Pengertian-
Tanah-Longsor-Dan-Penyebabnya#scribd. Diunduh pada 25 Mei 2015
Anonik, tanpa nama tahun. Dalam http://www.ksdasulsel.org/artikel/karhut/248-faktor-
penyebab-tanah-longsor. Diunduh pada 25 Mei 2015
Anonim, tanpa nama tahun. Dalam http://www.kajianteori.com/2013/03/bencana-tanah-
longsor-cara-mengatasi-tanah-longsor.html. Diunduh pada 26 Mei 2015
Anonim, tanpa nama tahun. Dalam https://ugm.ac.id/id/berita/95-
49.daerah.di.pulau.jawa.rawan.longsor. Diunduh pada 26 Mei 2015
Rusydy, Ibnu., 2012. Dalam http://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/longsor/. Diunduh
pada 25 Mei 2015